PENGANTAR PENDIDIKAN
TUGAS 2
Unsur-unsur Pendidikan
NAMA : ROFIDAH UMMAMITA
NIM : 120412423442
OFF : GG
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
PRODI PENDIDIKAN
ADMINISTRASI PERKANTORAN
2013
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
A.
PENGERTIAN
PENDIDIKAN
1.
Batasan
tentang Pendidikan
Batasan
tentang pendidikan yang dibuat oleh para ahli beraneka ragam, dan kandungannya
berbeda yang satu dari yang lain. Perbedaan tersebut mungkin karena
orientasinya, konsep dasar yang digunakan, aspek yang menjadi tekanan, atau
karena falsafah yang melandasinya.
a.
Pendidikan
sebagai Proses transformasi Budaya
Sebagai
proses transformasi budaya, pendidikan diartikan sebagai kegiatan pewarisan
budaya dari satu generasi ke generasi yang lain. Nilai-nilai budaya tersebut
mengalami proses transformasi dari generasi tua ke generasi muda. Ada tiga
bentuk transformasi yaitu nilai-nilai yang masih cocok diteruskan misalnya
nilai-nilai kejujuran, rasa tanggung jawab, dan lain-lain.
b.
Pendidikan
sebagai Proses Pembentukan Pribadi
Sebagai
proses pembentukan pribadi, pendidikan diartikan sebagi suatu kegiatan yang
sistematis dan sistemik terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik.
Proses pembentukan pribadi melalui 2 sasaran yaitu pembentukan pribadi bagi
mereka yang belum dewasa oleh mereka yang sudah dewasa dan bagi mereka yang
sudah dewasa atas usaha sendiri.
c.
Pendidikan
sebagai Proses Penyiapan Warganegara
Pendidikan
sebagai penyiapan warganegara diartikan sebagai suatu kegiatan yang terencana
untuk membekali peserta didik agar menjadi warga negara yang baik.
d.
Pendidikan
sebagai Penyiapan Tenaga Kerja
Pendidikan
sebagai penyimpana tenaga kerja diartikan sebagai kegiatan membimbing peserta
didik sehingga memiliki bekal dasar utuk bekerja. Pembekalan dasar berupa
pembentukan sikap, pengetahuan, dan keterampilan kerja pada calon luaran. Ini
menjadi misi penting dari pendidikan karena bekerja menjadi kebutuhan pokok
dalam kehidupan manusia.
e.
Definisi
Pendidikan Menurut GBHN
GBHN
1988(BP 7 pusat, 1990: 105) memberikan batasan tentang pendidikan nasional
sebagai berikut: pendidikan nasiaonal yang berakar pada kebudayaan bangsa
indonesia dan berdasarkan pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945 diarahkan
untuk memingkatkan kecerdasan serta dapat memenuhi kebutuhan pembangunan
nasional dan bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.
2. Tujuan dan proses
Pendidikan
a.
Tujuan
pendidikan
Tujuan
pendidikan memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas, benar,
dan indah untuk kehidupan. Pendidikan memiliki dua fungsi yaitu memberikan arah
kepada segenap kegiatan pendidikan dazn merupakan sesuatu yang ingin dicapai
oleh segenap kegiatan pendidikan.
b. Proses
pendidikan
Proses
pendidikan merupakan kegiatan mobilitas segenap komponen pendidikan oleh
pendidik terarah kepada pencapaian tujuan pendidikan, Kualitas proses
pendidikan menggejala pada dua segi, yaitu kualitas komponen dan kualitas
pengelolaannya , pengelolaan proses pendidikan meliputi ruang lingkup makro,
meso, mikro. Adapun tujuan utama pemgelolaan proses pendidikan yaitu terjadinya
proses belajar dan pengalaman belajar yang optimal.
3. Konsep Pendidikan
Sepanjang Hayat (PSH)
PSH
bertumpu pada keyakinan bahwa pendidikan itu tidak identik dengan persekolahan,
PSH merupakan sesuatu proses berkesinambungan yang berlangsung sepanjang hidup.
Ide tentang PSH yang hampir tenggelam, yang dicetuskan 14 abad yang lalu,
kemudian dibangkitkan kembali oleh comenius 3 abad yang lalu (di abad 16).
Selanjutnya PSH didefenisikan sebagai tujuan
atau ide formal untuk pengorganisasian dan penstrukturan pengalaman pendidikan.
Pengorganisasian dan penstruktursn ini diperluas mengikuti seluruh rentangan
usia, dari usia yang paling muda sampai paling tua.(Cropley:67)
Berikut
ini merupakan alasan-alasan mengapa PSH diperlukan:
a.
Rasional
b.
Alasan keadilan
c.
Alasan ekonomi
d.
Alasan faktor sosial yang
berhubungan dengan perubahan peranan keluarga, remaja, dan emansipasi wanita
dalam kaitannya dengan perkembangan iptek
e.
Alasan perkembangan iptek
f.
Alasan sifat pekerjaan
4.
Kemandirian
dalam belajar
a.
Arti
dan perinsip yang melandasi
Kemandirian
dalam belajar diartikan sebagai aktivitas belajar yang berlangsungnya lebih
didorong oleh kamauan sendiri, pilihan sendiri, dan tanggung jawab sendiri dari
pembelajaran. Konsep kemandirian dalam belajar bertumpu pada perinsip bahwa
individu yang belajar akan sampai kepada perolehan hasil belajar.
b. Alasan yang menopang
Conny
Semiawan, dan kawan-kawan (Conny S. 1988; 14-16) mengemukakan alasan sebagai
berikut:
Ø Perkembangan
iptek berlangsung semakin pesat sehingga tidak mungkin lagi para pendidik(khususnya
guru) mengajarkan semua konsep dan fakta kepada peserta didik.
Ø Penemuan
iptek tidak mutlak benar 100%, sifatnya relatif.
Ø Para
ahli psikologi umumnya sependapat, bahwa peserta didik mudah memahami
konsep-konsep yang rumit dan abstrak jika disertai dengan contoh-contoh konkret
dan wajar sesuai dengan situasi dan kondidi yang dihadapi dengan mengalami atau
mempraktekannya sendiri.
Ø Dalam
proses pendidikan dan pembelajaran pengembangan konsep seyogyanya tidak
dilepaskan dari pengembangan sikap dan penanaman nilai-nilai ke dalam diri
peserta didik.
B. UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN
Proses
pendidikan melibatkan banyak hal yaitu:
1.
Subjek yang dibimbing
(peserta didik)
Peserta
didik berstatus sebagai subjek didik. Pandangan modern cenderung menyebutkan
demikian oleh karena peserta didik adalah subjek atau pribadi yang otonom, yang
ingin diakui keberadaannya.
Ciri
khas peserta didik yang perlu dipahami oleh pendidik ialah:
a.
Individu yang memiliki
potensi fisik dan psikis yang khas, sehingga merupakan insan yang unik.
b.
Individu yang sedang
berkembang.
c.
Individu yang membutuhkan
bimbingan individual dan perlakuan manusiawi.
d.
Individu yang memiliki
kemampuan untuk mandiri.
2. Orang yang membimbing
(pendidik)
Yang
dimaksud pendidik adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
pendidikan dengan sasaran peserta didik. Peserta didik mengalami pendidikannya
dalam tiga lingkunga yaitu lingkungankeluarga, lingkungan sekolah, dan
lingkungan masayarakat. Sebab itu yang bertanggung jawab terhadap pendidikan
ialah orang tua, guru, pemimpin program pembelajaran, latihan, dan masyarakat.
3. Interaksi antara peserta
didik dengan pendidik (interaksi edukatif)
Interaksi edukatif pada dasarnya adalah
komunikasi timbal balik antara peserta didik dengan pendidik yang terarah kepada
tujuan pendidikan. Pencapaian tujuan pendidikan secara optimal ditempuh melalui
proses berkomunikasi intensif dengan manipulasi isi, metode, serta alat-alat
pendidikan.
4. Ke arah mana bimbingan
ditujukan (tujuan pendidikan)
a.
Alat dan Metode
Alat
dan metode diartikan sebagai segala sesuatu yang dilakukan ataupun diadakan
dengan sengaja untuk mencapai tujuan pendidikan. Secara khusus alat melihat
jenisnya sedangkan metode melihat efisiensi dan efektifitasnya. Alat pendidikan
dibedakan atas alat yang preventif dan yang kuratif.
b.
Tempat Peristiwa Bimbingan
Berlangsung (lingkungan pendidikan)
Lingkungan
pendidikan biasanya disebut tri pusat pendidikan yaitu keluarga, sekolah dan
masyarakat.
5.
Pengaruh yang diberikan
dalam bimbingan (materi pendidikan)
6.
Cara yang digunakan dalam
bimbingan (alat dan metode)
7.
Tempat dimana peristiwa
bimbingan berlangsung (lingkungan pendidikan)
C. PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM
1. Pengertian Sistem
Beberapa definisi sitem menurut para ahli:
a.
Sistem adalah suatu
kebulatan keseluruhan yang kompleks atau terorganisir; suatu himpunan atau
perpaduan hal-hal atau bagian-bagian yang membentuk suatu kebulatan/keseluruhan
yang kompleks atau utuh. (Tatang M. Amirin, 1992:10)
b.
Sistem meruapakan himpunan
komponen yang saling berkaitan yang bersama-sama berfungsi untuk mencapai suatu
tujuan. (Tatang Amirin, 1992:10)
c.
Sistem merupakan sehimpunan komponen atau subsistem
yang terorganisasikan dan berkaitan sesuai rencana untuk mencapai suatu tujuan
tertentu. (Tatang Amirin, 1992:11)
2. Komponen dan Saling
Hubungan antara Komponen dalam Sistem Pendidikan.
Pendidikan sebagai sebuah sistem
terdiri dari sejumlah komponen. Komponen tersebut antara lain: raw input
(sistem baru), output(tamatan), instrumentalinput(guru, kurikulum),
environmental input(budaya, kependudukan, politik dan keamanan).
3.
Hubungan
Sistem Pendidikan dengan Sitem Lain dan Perubahan Kedudukan dari Sistem
Sistem
pendidikan dapat dilihat dalam ruang lingkup makro. Sebagai subsistem, bidang
ekonomi, pendidikan,dan politik masing-masing-masing sebagai sistem. Pendidikan
formal, nonformal, dan informal merupakan subsistem dari bidang pendidikan sebagai sistem dan
seterusnya.
4.
Pemecahan
masalah pendidikan secara sistematik.
a. Cara memandang sistem
Perubahan cara memandang suatu status
dari komponen menjadi sitem ataupunsebaliknya suatu sitem menjadi komponen dari
sitem yang lebih besar, tidak lain daripada perubahan cara memandang ruang
lingkup suatu sitem atau dengan kata lain ruang lingkup suatu permasalahan.
b. Masalah berjenjang
Semua masalah tersebut satu sama lain
saling berkaitan dalam hubungan sebab akibat, alternatif maslah, dan latar
belakang masalah.
c. Analisis sitem pendidikan
Penggunaan analisis sistem dalam
pendidikan dimaksudkan untuk memaksimalkan pencapaian tujuan pendidikan dengan
cara yang efesien dan efektif. Prinsip utama dari penggunaan analisis sistem
ialah: bahwa kita dipersyaratkan untuk berpikir secra sistmatik, artinya harus
memperhitungkan segenap komponen yang terlibat dalam maslah pendidikan yang
akan dipecahkan.
d. Saling hubungan antarkomponen
Komponen-komponen yang baik menunjang
terbentuknya suatu sistem yang baik. Tetapi komponen yang baik saja belum
menjamin tercapainya tujuan sistem secara optimal, manakala komponen tersebut
tidak berhibungan secra fungsional dengan komponen lain.
e. Hubungan sitem dengan
suprasistem
Dalam ruang lingkup besar terlihat pula
sistem yang satu saling berhubungan dengan sistem yang lain. Hal ini wajar,
oleh karena pada dasarnya setiap sistem itu hanya merupakan satu aspek dari
kehidupan. Sdangkan segenap segi kehidupan itu kita butuhkan, sehingga semuanya
memerlukan pembinaandan pengembangan.
5. Keterkaitan antara
pengajaran dan pendidikan
Kesimpulan
yang dapat ditarik dari persoalan pengajaran dan pendidikan adalah:
a.
pengajaran dan pendidikan
dapat dibedakan, tetapi tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Masing-masing
saling mengisis.
b.
Pembedaan dilakukan hanya
untuk kepentingan analisis agar masing-masing dapat dipahami lebih baik.
c.
Pendidikan modern lebih
cenderung mengutamakan pendidikan, sebab pendidikan membentuk wadah, sedangkan
pengajaran mengusahakan isinya. Wadah harus menetap meskipun isi bervariasi dan
berubah.
6. Pendidikan prajabatan
(preservice education) dan pendidikan dalam jabatan (inservice education)
sebagai sebuah sistem.
Pendidikan prajabatan
berfungsi memberikan bekal secara formal kepada calon pekerja dalam bidang
tertentu dalam periode waktu tertentu. Sedangkan pendidikan dalam jabatan
bermaksud memberikan bekal tambahan kepada oramg-orang yang telah bekerja
berupa penataran, kursus-kursus, dan lain-lain. Dengan kata lain pendidikan
prajabatan hanya memberikan bekal dasar, sedangkan bekal praktis yang siap pakai
diberikan oleh pendidikan dalam jabatan.
7. Pendidikan formal,
non-formal, dan informal sebagai sebuah sistem.
Pendidikan
formal yang sering disebut pendidikan persekolahan, berupa rangkaian jenjang
pedidikan yang telah baku, misalnya SD,SMP,SMA, dan PT. Pendidikan nonformal
lebih difokuskan pada pemberian keahlian atau skill guna terjun ke masyarakat.
Pendidikan informal adalah suatu fase pendidikan yang berada di samping
pendidikan formal dan nonformal.
Dapat
disimpulkan bahwa pendidikan formal, nonformal, dan informal ketiganya hanya
dapat dibedakan tetapi sulit dipisah-pisahkan karena keberhasilan pendidikan
dalam arti terwujudnya keluaran pendidikan yang berupa sumberdaya manusia
sangat bergantung kepada sejauh mana ketiga sub-sistem tersebut berperanan.
Daftar Rujukan
Tirtarahardja,
Umar dan S.L. La Sulo. 2005. Pengantar
Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Qotrun Nada Al-Machi. (2012).
Unsur-unsur Pendidikan, from http://coretann4d4.blogspot.com/, 4 Juni.