Dalam
pembangunan, pendidikan berada pada posisi sentral dimana sasaran utama
pembangunan adalah peningkatan sumber daya manusia (SDM). Pembangunan disini
diartikan bukan hanya sekedar pembangunan Fisik seperti pembangunan sarana dan
pra sarana berupa gedung, jembatan, pabrik dan lain-lain akan tetapi juga
mencakup pembangunan manusianya. Sehingga dengan demikian keberhasilan sebuah
pembangunan sangat ditentukan oleh kualitas manusianya.
Ada persepsi yang keliru
tentang arti pembangunan yang menganggap bahwa pembangunan hanya semata-mata
pembangunan material dapat berdampak menghambat pembangunan sistem pendidikan.
Karena pembangunan itu semestinya bersifat kompherensif yaitu mencakup mencakup
pembangunan manusia dan lingkunganya.
A. ESENSI PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN SERTA TITIK TEMUNYA
Status pendidikan dan pembangunan masing-masing dalam esensi pembangunan
serta antara keduanya
1. Pendidikan merupakan usaha ke dalam diri manusia sedangkan pembangunan
merupakan usaha keluar dalam diri manusia.
2. Pendidikan menghasilkan sumber daya tenaga yang menunjang pembangunan dan
hasil pembangunan dapat menunjang pendidikan (pembinaan, penyediaan saran, dan
seterusnya).
B. SUMBANGAN PENDIDIKAN PADA
PEMBANGUNAN
Sumbangan pendidikan terhadap pembangunan dapat dilihat dari berbagai segi,
diantaranya, segi sasaran, lingkungan, jenjang pendidikan, dan pembidangan
kerja..
1. Segi Sasaran Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar yang ditujukan kepada peserta didik agar
menjadi manusia yang berkepribadian kuat dan utuh serta bermoral tinggi. Jadi
tujuan citra manusia yang dapat menjadi sumber daya pembangunan yang manusiawi.
2. Segi Lingkungan Pendidikan
Terdiri
dari :
1)
Lingkungan
Keluarga
Di dalam lingkungan keluarga anak dilatih
berbagai kebiasaan yang baik (habit formation) tentang hal-hal yang berhubungan
dengan kecekatan, kesopanan, dan moral.
2)
Lingkungan
Sekolah
Di lingkungan sekolah (pendidikan formal),
peserta didik dibimbing, untuk memperluas bekal yang telah diperoleh dari
lingkungan kerja keluarganya berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
3)
Lingkungan
Masyarakat
Di lingkungan masyarakat (pendidikan non
formal), peserta didik memperoleh bekal praktis untuk berbagai jenis pekerjaan,
khususnya mereka yang tidak sempat melanjutkan proses belajarnya melalui jalur
formal.
3. Segi Jenjang Pendidikan
Jenjang pendidikan meliputi pendidikan dasar (basic education), pendidikan lanjutan, menengah, dan pendidikan tinggi.
4. Segi Pembidangan Kerja
atau Sektor Kehidupan
Pembidangan kerja menurut sektor kehidupan meliputi bidang ekonomi, hukum,
sosial politik, keuangan, perhubungan, komunikasi, pertanian, pertambangan,
pertahanan, dan l;ain-lain.
C. PEMBANGUNAN SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Bagian ini akan mengemukakan dua hal yaitu mengapa sistem pendidikan harus
dibangun dan wujud pembangunan system pendidikan nasiona..
1. Mengapa Sistem Pendidikan
Harus Dibangun
Sistem pendidikan perlu dibangun agar dapat memenuhi kebutuhan manusia.
Manusia cenderung berupaya untuk mendekatkan dirinya pada kesempurnaan, untuk
itu perlu dilakukan perbaikan-perbaikan, termasuk sistem pendidikan.
Selain itu, pengalaman manusia juga berkembang. Itulah sebabnya mengapa
sistem pendidikan sebagai sarana yang menghantar manusia untuk menemukan
jawaban atas teka teki mengenai dirinya, juga selalu disempurnakan.
2. Wujud Pembangunan Sistem
Pendidikan
Secara makro, sistem pendidikan meliputi banyak aspek yang satu sama lain
saling terkait, yaitu
ᴥ
Aspek filosofis dan
keilmuan
ᴥ
Aspek yuridis atau perundang-undangan
ᴥ
Struktur
ᴥ
Kurikulum yang meliputi
materi, metodologi, pendekatan, orientasi
a. Hubungan Antar Aspek-aspek
Aspek filosofis keilmuan dan yuridis menjadi landasan bagi aspek-aspek yang
lain, karena memberikan arah pada aspek-aspek lainnya. Meskipun aspek filosofis
menjadi landasan, tetapi tidak harus diartikan bahwa setiap terjadi perubahan
filosofis dan yuridis harus diikuti dengan perubahan aspek-aspek yang lain
secara total.
b. Aspek Filosofis dan
Keilmuan
Aspek filosofis berupa
penggarapan tujuan nasioanal pendidikan. Rumusan tujuan pendidikan
nasional yang etntunya memberikan peluang bagi pengembanga hakikat
manusia yang kodrati yang berartipula bersifat wajar. Bagi kita pengembangan
sifat kodrati manusia itu pararel dengan jiwa Pancasila.
c. Aspek Yuridis
UUD 1945 sebagai landasan hukum pendidikan sifatnya relatif tetap. Beberapa
pasal yang melandasi pendidikan sifatnya eksplisit (pasal 31 ayat (1) dan (2);
pasal (32)) maupun yang implisit (pasal 27 ayat (1) dan (2); pasal (34)).
Pasal pasal tersebut sifatnya masih sangat global dan perlu dijabarkan
lebih rinci kedalam UU Pendidikan seperti UU Pendidikan No. 4 Tahun 1950, UU
Pendidikan No. 12 Tahun 1954 dan disempurnakan lagi oleh UU RI No. 2 Tahun
1989.
d. Aspek Struktur
Aspek struktur pembangunan sistem pendidikan berperan pada upaya pembenahan
struktur pembangunan pendidikan yang mencakup jenjang dan jenis pendidikan,
lama waktu belajar dari jenjang yang satu ke jenjang yang lai, sebagai
akibat dari perkembangan sosial budaya dan politik.
e. Aspek Kurikulum
Kurikulum merupakan sarana untuk mencapai tujuan. Tujuan kurikuler berubah,
maka kurikulum berubah pula. Perubahan tersebut dapat berupa materinya,
orientasinya,pendekatannya maupun metodenya.
D. PERANAN PENDIDIKAN
Ø
Peranan Pendidikan Dalam Membangun SDM.
Upaya-upaya pembangunan di bidang pendidikan,
pada dasarnya diarahkan untuk mewujudkan kesejahteraan manusia itu sendiri.
Karena pendidikan merupakan hak setiap warga negara, di dalamnya terkandung
makna bahwa pemberian layanan pendidikan kepada individu, masyarakat, dan warga
negara adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat dan
keluarga. Karena itu, manajemen sistem pembangunan pendidikan harus didesain
dan dilaksanakan secara terpadu, serta diarahkan pada peningkatan akses
pelayanan yang seluas-luasnya bagi warga masyarakat, dengan mengutamakan mutu,
efektivitas dan efisiensi.
Ø Peranan
Pendidikan Dalam Pembangunan Sosial.
a. Pembangunan Berwawasan Kependudukan
b. Dimensi Penduduk dalam Pembangunan Nasional
c. Mengintegrasikan Kependudukan dalam Perencanaan Pembangunan.
Ø Peranan
Pendidikan Dalam Bidang Pembangunan Ekonomi
Pendidikan merupakan jalan menuju kemajuan
dan pencapaian kesejahteraan sosial dan ekonomi. Sedangkan kegagalan membangun
pendidikan akan melahirkan berbagai problem krusial: pengangguran,
kriminalitas, penyalahgunaan narkoba, dan welfare dependency yang menjadi beban
sosial politik bagi pemerintah.
Ada tiga paradigma yang
menegaskanbahwa pembangunan merujuk knowledge-based economy tampak kian
dominan, yakni:
1. kemajuan ekonomi dalam banyak hal bertumpu pada basis dukungan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
2. Hubungan kausalitas antara pendidikan dan kemajuan ekonomi menjadi kian kuat
dan solid.
3. Pendidikan menjadi penggerak utama dinamika perkembangan ekonomi, yang
mendorong proses transformasi struktural berjangka panjang.
Sumber Bacaan
ᴥ
Tirtarahardja, Umar dan S.L. La Sulo. 2005. Pengantar
Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
ᴥ
Mudyahardjo, Redja, 2008, Pengantar Pendidikan,
Sebuah Studi Awal Tentang Dasar-Dasar Pendidikan Pada Umumnya Dan Pendidikan Di
Indonesia, Jakarta : Grafindo.