KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
A.
Pengertian dan
Konsep Dasar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP)
Dalam Standar Nasonal Pendidikan dikemukakan bahwa KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Penyusunan KTSP dilakukan oleh satuan pendidikan dengan memperhatikan dan berdasarkan standar kompetensi serta kompetensi dasar yang dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Dalam Standar Nasonal Pendidikan dikemukakan bahwa KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Penyusunan KTSP dilakukan oleh satuan pendidikan dengan memperhatikan dan berdasarkan standar kompetensi serta kompetensi dasar yang dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
KTSP disusun dan dikembangkan berdasarkan Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 36 ayat 1), dan 2) sebagai berikut:
1.Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
2.Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.
Beberapa hal yang perlu dipahami dalam kaitannya dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) adalah sebagai berikut:
§ KTSP dikembangkan
sesuai dengan kondisi satuan pendidikan, potensi dan karakteristik daerah,
serta social budaya masyarakat setempat dan peserta didik.
§ Sekolah dan komite
sekolah mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya
berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan, dibawah
supervise dinas pendidikan kabupaten/kota, dan departemen agama yang
bertanggungjawab di bidang pendidikan.
§ Kurikulum tingkat
satuan pendidikan untuk setiap program studi di perguruan tinggi dikembangkan
dan ditetapkan oleh masing-masing perguruan tinggi dengan mengacu pada Standar
Nasional Pendidikan.
§ KTSP merupakan
strategi pengembangan kurikulum untuk mewujudkan sekolah yang efektif,
produktif, dan berprestasi. KTSP merupakan paradigma baru pengembangan
kurikulum, yang otonomi luas pada setiap satuan pendidikan, dan pelibatan
pendidikan masyarakat dalam rangka mengefektifkan proses belajar-mengajar di sekolah.
KTSP merupakan salah satu wujud
reformasi pendidikan yang memberikan otonomi kepada sekolah dan satuan
pendidikan untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan potensi, tuntunan, dan
kebutuhan masing-masing. Otonomi dalam pengembangan kurikulum dan pembelajaran
merupakan potensi bagi sekolah untuk meningkatkan kinerja guru dan staf
sekolah, menawarkan partisipasi langsung kelompok-kelompok terkait, dan
meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pendidikan, khususnya kurikulum.
Pada sistem KTSP, sekolah dituntut untuk mengembangkan strategi, menentukan
prioritas, megendalikan pemberdayaan berbagai potensi sekolah dan lingkungan
sekitar, serta mempertanggunng jawabkannya kepada masyarakat dan pemerintah.
B.
Tujuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
a. Tujuan Umum
Untuk memandirikan dan memberdayakan
satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan (otonomi) kepada lembaga
pendidikan dan mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan keputusan secara
partisipatif dalam pengembangan kurikulum.
b. Tujuan Khusus
1.
Meningkatkan mutu pendidikan melalui
kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengembangkan kurikulum, mengelola dan
memberdayakan sumber daya yang tersedia.
2.
Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan
masyarakat dalam mengembangankan kurikulum melalui pengembalian keputusan
bersama.
3.
Meningkatkan kompetesi yang sehat antar satuan
pendidikan yang akan dicapai.
Memahami tujuan di atas, KTSP dapat
dipandang sebagai suatu pola pendekatan baru dalam pengembangan kurikulum dalam
konteks otonomi daerah yang sedang digulirkan sewasa ini. Oleh Karena itu, KTSP
perlu diterapkan oleh setiap satuan pendidikn, terutama berkaitan dengan tujuh
hal sebagai berikut:
1)
Sekolah lebih mengetahui kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman bagi dirinya sehingga dia dapat menoptimalkan pemanfaatan
sumberdaya yang tersedia untuk memajukan lembaganya.
2)
Sekolah lebih mengetahui kebutuhan lembaganya,
khususnya input pendidikan yang akan dikembangkan dan didayagunakan dalam
proses pendidikan.
3)
Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh
sekolah lebih cocok untuk memenuhi kebutuhan sekolah karena pihak sekolahlah
yang paling tahu apa yang terbaik bagi sekolahnya.
4)
Keterlibatan semua warga sekolah dan
masyarakat dalam pengembangan kurikulum menciptakan transparansi dan demokrasi
yang sehat.
5)
Sekolah daapt bertanggung jawab tentang mutu
pendidikan masing-masing kepada pemerintah, orangtua peserta didik, dan
masyarakat pada umumnya.
6)
Sekolah dapat melakukan persaingan yang sehat
dengan sekolah-sekolah lain untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui
upaya-upaya inovatif.
7)
Sekolah dapat secara cepat merespon
aspirasi masyarakat dan lingkungan yang berubah dengan cepat, serta
mengakomodasikannya dalam KTSP.
C.
Karakteristik Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP)
Beberapa
karakteristik KTSP adalah sebagai berikut:
1.
Pemberian Otonomi Luas Kepada Sekolah dan Satuan Pendidikan
KTSP memberikan otonomi luas kepada
sekolah dan satuan pendidikan, disertai seperangkat tanggungjawab untuk
mengembangakan kurikulum sesuai dengan kondisi setempat. Selain itu sekolah dan
satuan pendidikan juga diberkan kewenangan untuk mengali dan mengelola sumber
dana sesuai dengan prioritas kebutuhan.
2.
Partisipasi Masyarakat dan Orangtua yang Tinggi
Dlaam KTSP, pelaksanaan kurikulum
didukung oleh partisipasi masyarakat dan orangtua peserta didik yang tinggi,
bukan hanya mendukung sekolah melalui bantuan keuangan, tetapi melalui komite
sekolah dan dewan pendidikan merumuskan serta mengembangkan program-program yagn dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran.
3.
Kepemimpinan yang Demokratis dan Profesional
Dalam KTSP, pengembangan dan pelaksanaan
kurikulum didukung oleh adanya kepemimpinan sekolah yang demokratis dan
professional. Kepala sekolah dan guru-guru sebagai tenaga pelaksana kurikulum
merupakan orang-orang yang memiliki kemampuan dan integritas professional.
4.
Tim-Kerja yang Kompak dan Transparan
Dalam KTSP, keberhasilan pengembangan
kurikulum dan pemelajaran didukung oleh kinerja team yang kompak dan transparan
dari berbagai pihak yang terlibat dalam pendidikan. pihak.
D.
Ciri-ciri Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
1.
KTSP memberi kebebasan kepada
tiap-tiap sekolah untuk menyelenggarakan program pendidikan sesuai dengan
kondisi lingkungan sekolah, kemampuan peserta didik, sumber daya yang tersedia
dan kekhasan daerah.
2.
Orang tua dan masyarakat dapat
terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.
3.
Guru harus mandiri dan kreatif.
4.
Guru diberi kebebasan untuk
memanfaatkan berbagai metode pembelajaran..
Beberapa ciri terpenting dari KTSP
adalah sebagai berikut :
1.
KTSP menganut prinsip Fleksibilitas
2.
KTSP membutuhkan pemahaman dan
keinginan sekolah untuk mengubah kebiasaan lama yakni pada kebergantungan pada
birokrat..
3.
Guru kreatif dan siswa aktif.
4.
KTSP dikembangkan dengan prinsip
diversifikasi.
5.
KTSP sejalan dengan konsep
desentralisasi dan MBS ( Manajemen Berbasis Sekolah )
6.
KTSP tanggap terhadap perkembangan
iptek dan seni.
7.
KTSP beragam dan terpadu.
E.
Landasan, Prinsip dan Acuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP)
Ñ
Landasan KTSP
1.
UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
2.
PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan
3.
Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar
Isi
4.
Permendiknas No. 23 Tahun 2006 tentang Standar
Kompetensi Lulusan
5.
Permendiknas No. 24 Tahun 2006 tentang
pelaksanaan Permendiknas No. 22 dan 23 Tahun 2006
Ñ
Prinsip Pengembangan KTSP
Pengembangan
KTSP mengacu pada SI dan SKL dan berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum
yang disusun oleh BSNP, serta memperhatikan pertimbangan komite
sekolah/madrasah. Penyusunan KTSP untuk pendidikan khusus dikoordinasi dan
disupervisi oleh dinas pendidikan provinsi, dan berpedoman pada SI dan SKL
serta panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP .
Prinsip
pengembangan KTSP :
1. Berpusat pada potensi, perkembangan,
kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.
2. Beragam dan terpadu.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan.
6. Belajar sepanjang hayat.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan
kepentingan daerah.
Ñ
Acuan
Operasional KTSP
1.
Peningkatan
iman dan takwa serta akhlak mulia
2.
Peningkatan
potensi, kecerdasan dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan
siswa
3.
Keragaman
potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan
4.
Tuntutan
pembangunan daerah dan nasional
5.
Tuntutan
dunia kerja
6.
Perkembangan
ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
7.
Agama
8.
Dinamika
perkembangan global
9.
Persatuan
nasional dan nilai-nilai kebangsaan
10. Kondisi sosial budaya masyarakat
setempat
11. Kesetaraan gender
12. Karakteristik satuan pendidikan
F.
Kelebihan Dan Kekurangan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
1.
Kelebihan
Ø
Mendorong terwujudnya otonomi sekolah
dalam penyelenggaraan pendidikan.
Ø
Mendorong para guru, kepala sekolah,
dan pihak manajemen sekolah untuk semakin meningkatkan kreativitasnya dalam
penyelenggaraan program-program pendidikan.
Ø
KTSP memungkinkan bagi setiap sekolah
untuk menitikberatkan dan mengembangkan mata pelajaran tertentu yang aspektabel
bagi kebutuhan siswa.
Ø
KTSP akan mengurangi beban belajar
siswa yang sangat padat dan memberatkan kurang lebih 20%.
Ø
KTSP memberikan peluang yang lebih
luas kepada sekolah-sekolah plus untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan
kebutuhan.
2.
Kekurangan
Ø Kurangnya SDM yang diharapkan mampu menjabarkan KTSP pada
kebanyakan satuan pendidikan yang ada
Ø Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendikung sebagai
kelengkapan dari pelaksanaan KTSP
Ø Masih banyak guru yang belum memahami KTSP secara Komprehensif
baik konsepnya, penyusunanya maupun prakteknya di lapangan
Ø Penerapan KTSP yang merokomendasikan pengurangan jam pelajaran
akan berdampak berkurangnya pendapatan guru.
G.
Kendala Penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di Sekolah
1.
KTSP mengharuskan sekolah untuk membuat/menyusun kurikulum
sendiri, tidak seperti kurikulum sebelumnya yang sudah disediakan untuk
langsung diadopsi dan diterapkan di sekolah. Oleh karena itu, hal ini dianggap
memberatkan.
2.
Belum
semua guru-gurunya memahami apa itu KTSP.
3.
Mekanisme penyusunan KTSP memerlukan waktu dan perencanaan yang
matang. KTSP menghendaki keterlibatan guru, kepala sekolah, Komite sekolah
untuk duduk bersama menyusun dalam proses penyusunannya
4.
Guru
harus menyusun indikator sendiri, mencari bahan ajar yang sesuai dan sebagainya
mengikuti kurikulum yang telah disusun tersebut.
5.
Kurangnya SDM yang diharapkan mampu menjabarkan KTSP pada
kebanyakan sekolah. Sebagian besar guru belum bisa diharapkan memberikan
kontribusi pemikiran dan ide-ide kreatif untuk menjabarkan panduan kurikulum
KTSP.
6.
Belum
maksimalnya sosialisasi dan pelatihan terhadap guru-guru, bahkan masih ada
guru-guru yang belum mendapat sosialisasi dan pelatihan.
7.
Masih banyak guru-guru yang berpersepsi sebagai penerima-pasif
pengambilan keputusan kurikulum.
Daftar
Rujukan