Viedhaa



PENGENALAN PENDIDIKAN SIKAP

A.     Pengertian Pendidikan Nilai dan Sikap
            Sikap ( afektif ) erat kaitannya dengan nilai yang dimiliki seseorang. Sikap merupakan refleksi dari nilai yang dimiliki. Oleh karenanya, pendidikan sikap pada dasarnya adalah pendidikan nilai.
            Nilai adalah suatu konsep yang berada dalam pikiran manusia yang bersifat tersembunyi, tidak berada dalam dunia empiris. Nilai berhubungan dengan pandangan seseorang tentang baik dan buruk, indah dan tidak indah, layak dan tidak layak, adil dan tidak adil, dan lain sebagainya. Pandangan seseorang tentang semua itu tidak tidak bisa diraba, kita hanya mungkin dapat mengetahuinya dari prilaku yang bersangkutan. pendidikan sikap dan nilai pada dasarnya proses penanaman sikap dan nilai kepada peserta didik yang diharapkan oleh karenanya siswa dapat berprilaku sesuai dengan pandangan yang dianggapnya baik dan tidak bertentangan dengan norma-norma yang berlaku.
            Dalam masyarakat saat ini, pendidikan sikap dan nilai bagi anak merupkan hal yang sangat penting. Hal ini disebabkan pada era globalisasi dewasa ini, anak akan dihadapkan pada banyak pilihan tentang nilai yang mungkin dianggapnya baik. Pertukaran dan pengikisan nilai-nilai suatu masyarakat dewasa ini akan mungkin terjadi secara terbuka. Nilai-nilai yang dianggap baik oleh suatu kelompok masyarakat bukan tak mungkin akan menjadi luntur digantikan oleh nilai-nilai baru yang belum tentu cocok dengan budaya masyarakat.

B.     Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembentukan Sikap

1. Pengalaman pribadi. sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut melibatkan faktor emosional. Dalam situasi yang melibatkan emosi, penghayatan akan pengalaman akan lebih mendalam dan lebih lama berbekas.
2. Kebudayaan. Pengaruh lingkungan (termasuk kebudayaan) berpengaruh dalam membentuk kepribadian seseorang
3. Orang lain yang dianggap penting. Pada umumnya, individu bersikap searah dengan sikap orang orang yang dianggapnya penting. Hal ini untuk menghindari konflik dengan orang yang dianggap penting tersebut.
4. Media massa. media massa mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan opini dan kepercayaan orang. Pesan-pesan sugestif yang dibawa informasi dari media massa tersebut, apabila cukup kuat, akan memberi dasar afektif dalam mempersepsikan dan menilai sesuatu hal sehingga terbentuklah arah sikap tertentu.
5. Institusi Pendidikan dan Agama. pendidikan dan agama mempunyai pengaruh kuat dalam pembentukan sikap dikarenakan keduanya meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri individu.
6. Faktor emosi dalam diri. Kadang-kadang, suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari oleh emosi yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego.
C.      Proses Pembentukan Sikap
1.      Pola Pembiasaan
            Secara disadari atau tidak, guru di sekolah dapat menanamkan sikap tertentu kepada siswa melalui proses pembiasaan. Misalnya, guru dalam proses pembelajaran sering memberikan pujian terhadap siswa, bersikap ramah terhadap siswa, melalui kebiasaan tersebut sesungguhnya guru sudah menanamkan sikap untuk saling menghargai dan menghormati. Contoh lain, setiap kali anak menunjukkan prestasi yang baik diberikan penguatan ( reinforcement ) dengan cara memberikan hadiah atau perilaku yang menyenangkan. Lama kelamaan anak berusaha meningkatkan sikap positifnya. Selain itu, guru juga secara aktif mengajak siswa untuk melakukan berbagai kegiatan yang melatih anak untuk berprilaku baik.


2.Modeling
            Pembelajaran sikap seseorang dapat juga dilakukan melalui proses modeling, yaitu pembentukan sikap melalui proses asimilasi atau proses mencontoh. Modeling adalah proses peniruan anak terhadap orang lain yang menjadi idolanya atau orang yang dihormatinya.
Dalam proses pembelajaran di sekolah yang menjadi tokoh idola bagi para siswa adalah guru mereka. Guru hendaknya selalu menunjukkan sikap yang baik saat sudah berada di lingkungan sekolah, karena setiap tingkah laku guru akan menjadi contoh bagi siswanya.
            Hal yang tak kalah pentingnya juga peran guru sebagai eveluator. Sebagaimana aspek perkembangan lainnya, perkembangan afektif juga perlu penilaian sebagai tolak ukur ketercapaian. Perkembangan afektif siwa tidak dapat dinilai dari penghafalan ataupun dengan angka-angka. Berbeda dengan aspek kognitif dan psikomotor, keberhasilan dari pembentukan sikap baru dapat dilihat pada rentang waktu yang cukup panjang.

D.     Pentingnya Pengenalan Pendidikan Sikap
            Dewasa ini, pendidikan sikap merupakan salah satu hal yang sangat penting. Hal ini dikarenakan saat ini anak menghadapi perkembangan jaman yang cenderung bebas. Anak dapat meniru apa saja yang dilihatnya baik itu dari media massa maupun dari lingkungannya. Pendidikan sikap diperlukan agar anak mampu menempatkan dirinya dengan baik di lingkungan sekitarnya. Harapannya, ia mampu mengontrol apa yang harus dilakukannya dan apa yang tidak. Contoh pendidikan sikap yang dapat diajarkan misalkan bersikap ramah kepada orang lain. Pembiasaan baik sejak dini pada anak akan membentuk karakter yang baik pula saat dia dewasa. Ia akan terbiasa untuk bersikap ramah kepada setiap orang sekalipun itu orang yang baru dia kenal. Pengenalan pendidikan sikap seperti ini yang harusnya lebih ditekankan pada anak agar dapat membentuk mental dan moral anak bangsa yang baik dan berbudi luhur.




Daftar Rujukan


0 Responses

Kamis, 02 Mei 2013

Paper Pengenalan Pendidikan Sikap

Diposting oleh Viedhaa di 12:37 AM



PENGENALAN PENDIDIKAN SIKAP

A.     Pengertian Pendidikan Nilai dan Sikap
            Sikap ( afektif ) erat kaitannya dengan nilai yang dimiliki seseorang. Sikap merupakan refleksi dari nilai yang dimiliki. Oleh karenanya, pendidikan sikap pada dasarnya adalah pendidikan nilai.
            Nilai adalah suatu konsep yang berada dalam pikiran manusia yang bersifat tersembunyi, tidak berada dalam dunia empiris. Nilai berhubungan dengan pandangan seseorang tentang baik dan buruk, indah dan tidak indah, layak dan tidak layak, adil dan tidak adil, dan lain sebagainya. Pandangan seseorang tentang semua itu tidak tidak bisa diraba, kita hanya mungkin dapat mengetahuinya dari prilaku yang bersangkutan. pendidikan sikap dan nilai pada dasarnya proses penanaman sikap dan nilai kepada peserta didik yang diharapkan oleh karenanya siswa dapat berprilaku sesuai dengan pandangan yang dianggapnya baik dan tidak bertentangan dengan norma-norma yang berlaku.
            Dalam masyarakat saat ini, pendidikan sikap dan nilai bagi anak merupkan hal yang sangat penting. Hal ini disebabkan pada era globalisasi dewasa ini, anak akan dihadapkan pada banyak pilihan tentang nilai yang mungkin dianggapnya baik. Pertukaran dan pengikisan nilai-nilai suatu masyarakat dewasa ini akan mungkin terjadi secara terbuka. Nilai-nilai yang dianggap baik oleh suatu kelompok masyarakat bukan tak mungkin akan menjadi luntur digantikan oleh nilai-nilai baru yang belum tentu cocok dengan budaya masyarakat.

B.     Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembentukan Sikap

1. Pengalaman pribadi. sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut melibatkan faktor emosional. Dalam situasi yang melibatkan emosi, penghayatan akan pengalaman akan lebih mendalam dan lebih lama berbekas.
2. Kebudayaan. Pengaruh lingkungan (termasuk kebudayaan) berpengaruh dalam membentuk kepribadian seseorang
3. Orang lain yang dianggap penting. Pada umumnya, individu bersikap searah dengan sikap orang orang yang dianggapnya penting. Hal ini untuk menghindari konflik dengan orang yang dianggap penting tersebut.
4. Media massa. media massa mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan opini dan kepercayaan orang. Pesan-pesan sugestif yang dibawa informasi dari media massa tersebut, apabila cukup kuat, akan memberi dasar afektif dalam mempersepsikan dan menilai sesuatu hal sehingga terbentuklah arah sikap tertentu.
5. Institusi Pendidikan dan Agama. pendidikan dan agama mempunyai pengaruh kuat dalam pembentukan sikap dikarenakan keduanya meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri individu.
6. Faktor emosi dalam diri. Kadang-kadang, suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari oleh emosi yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego.
C.      Proses Pembentukan Sikap
1.      Pola Pembiasaan
            Secara disadari atau tidak, guru di sekolah dapat menanamkan sikap tertentu kepada siswa melalui proses pembiasaan. Misalnya, guru dalam proses pembelajaran sering memberikan pujian terhadap siswa, bersikap ramah terhadap siswa, melalui kebiasaan tersebut sesungguhnya guru sudah menanamkan sikap untuk saling menghargai dan menghormati. Contoh lain, setiap kali anak menunjukkan prestasi yang baik diberikan penguatan ( reinforcement ) dengan cara memberikan hadiah atau perilaku yang menyenangkan. Lama kelamaan anak berusaha meningkatkan sikap positifnya. Selain itu, guru juga secara aktif mengajak siswa untuk melakukan berbagai kegiatan yang melatih anak untuk berprilaku baik.


2.Modeling
            Pembelajaran sikap seseorang dapat juga dilakukan melalui proses modeling, yaitu pembentukan sikap melalui proses asimilasi atau proses mencontoh. Modeling adalah proses peniruan anak terhadap orang lain yang menjadi idolanya atau orang yang dihormatinya.
Dalam proses pembelajaran di sekolah yang menjadi tokoh idola bagi para siswa adalah guru mereka. Guru hendaknya selalu menunjukkan sikap yang baik saat sudah berada di lingkungan sekolah, karena setiap tingkah laku guru akan menjadi contoh bagi siswanya.
            Hal yang tak kalah pentingnya juga peran guru sebagai eveluator. Sebagaimana aspek perkembangan lainnya, perkembangan afektif juga perlu penilaian sebagai tolak ukur ketercapaian. Perkembangan afektif siwa tidak dapat dinilai dari penghafalan ataupun dengan angka-angka. Berbeda dengan aspek kognitif dan psikomotor, keberhasilan dari pembentukan sikap baru dapat dilihat pada rentang waktu yang cukup panjang.

D.     Pentingnya Pengenalan Pendidikan Sikap
            Dewasa ini, pendidikan sikap merupakan salah satu hal yang sangat penting. Hal ini dikarenakan saat ini anak menghadapi perkembangan jaman yang cenderung bebas. Anak dapat meniru apa saja yang dilihatnya baik itu dari media massa maupun dari lingkungannya. Pendidikan sikap diperlukan agar anak mampu menempatkan dirinya dengan baik di lingkungan sekitarnya. Harapannya, ia mampu mengontrol apa yang harus dilakukannya dan apa yang tidak. Contoh pendidikan sikap yang dapat diajarkan misalkan bersikap ramah kepada orang lain. Pembiasaan baik sejak dini pada anak akan membentuk karakter yang baik pula saat dia dewasa. Ia akan terbiasa untuk bersikap ramah kepada setiap orang sekalipun itu orang yang baru dia kenal. Pengenalan pendidikan sikap seperti ini yang harusnya lebih ditekankan pada anak agar dapat membentuk mental dan moral anak bangsa yang baik dan berbudi luhur.




Daftar Rujukan


0 komentar on "Paper Pengenalan Pendidikan Sikap"